~IBN ARIFEN AL-'ASQOLANI~

Tuesday, 6 May 2014


BISMILLAHIROHMANIRAHIIM...



nak senang tak mudah..
nak susah tak payah..

Its All from us

Kebahagiaan Vs Keseronokan ??

dua 'ASSET' penting untuk KEPERLUAN HATI dalam kehidupan..
yang membezakan nya manakah yang tulen atau palsu??

Kebahagian - KEKAL ( semua orang mampu bahagia, tapi tak semuanya sementara )

Keseronokan - SEMENTARA ( semua orang mampu seronok, tapi tak semuanya kekal )

Kedua-duanya saling memerlukan.. mana yang kita pilih ??

**tepuk skrin, tanya hati....

written by : NawwaL ULya [ Che Maznira ]





Thursday, 12 December 2013



BISMILLAHIROHMANIRAHIIM...

Orang yang sejak kecik lagi mak dia dah sarung tudung kat dirinya tak mungkin akan ada rasa yang sama dengan orang yang pakai tudung sebab teringin bila tengok kawan-kawan lain dah bertudung ...

orang yang dah dibiasakan dengan tudung labuh tak mungkin memahami perasaan orang yang mencari-cari apa bezanya perasaan memakai tudung labuh dengan tudung bawal biasa..

perasaan itu tidak mungkin sama..
pasti rasanya akan berbeza..

mereka yang lahir dalam keluarga yang emak,kakak dan adik perempuannya sudah bertudung labuh tak mungkin memahami perasaan orang yang pertama kali memakai tudung labuh dihadapan family yang tudungnya biasa saja..

mereka tak mungkin memahami perasaan bilamana kadangkala family nya menegur dengan kata-kata, " tak payah nak labuh-labuh sangat la,tudung biasa sudah"

ataupun bila balik kampung," Ehh..dah jadi ustazah dah sekarang?"

mungkin juga bilamana semua orang sudah bersiap-siap untuk keluar,dia masih berada di dalam bilik tak siap-siap kerana mencari stokin yang tinggal sebelah menyebabkan si emak menjerit dari luar menyuruh tak payah pakai stokin pun takpe,takde siape nak tengok kaki tu..


*************************************************************************

***Islam itu bukan warisan..
semua orang berhak mendapat tempat yang terbaik di sisiNya sekiranya dia berusaha
ya..persekitaran itu antara faktor penting untuk menentukan bagaimana keadaan diri kita
tetapi itu bukanlah faktor yang utama
soalnya, diri kita sendiri. diri kita! mahu atau tidak.. AKU NAK!! INSYAALLAH!!~~


Renungilah janjiNya ini.sematkan di dalam hati yang paling dalam.. 


" Dan orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, maka akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami.."
[Al-Ankabut:69]

written by : NawwaL ULya [ Che Maznira ]

Tuesday, 25 September 2012

Definisi Cinta Dalam Al-Quran


Assalamualaikum,
Disini saya ingin berkongsi dengan sahabat-sahabat semua tentang pengertian cinta.Kita selalu dengar berbagai taksiran tentang cinta,cinta itu buta,cinta suci,ada yang berkekalan dan ada yang kecundang.Itulah bahana kesan cinta.Mari kita kaji satu-persatu maksud cinta yang terdapat didalam A-Qur’an.
Kata cinta dalam Al Qur’an disebut Hubb (mahabbah) dan Wudda (mawaddah), keduanya memiliki erti yang sama yaitu menyukai, senang, menyayangi.Sebagaimana dalam surah Ali Imram (14) :
3:14
“Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).” Dalam ayat ini Hubb adalah suatu naluri yang dimiliki setiap manusia tanpa kecuali baik manusia beriman maupun manusia durjana.
Dari penbacaan saya terdapat satu hadis mengenai cinta,tetapi saya lupa dari siapa perawinya,disini saya kongsikan buat tatapan semua :
“man ahabba syai’an fa huwa `abduhu”, Barang siapa yang mencitai sesuatu pasti dia akan diperbudak olehnya. Berikut ini akan saya bahas erti cinta menurut Alquran.
Menurut hadis Nabi, orang yang sedang  jatuh cinta cenderung  selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu),kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga,
ciri dari cinta sejati ada tiga :
(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemahuan orang lain atau diri sendiri.
Didalam Al- Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Cinta Mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “menyayangi”. Orang yang memiliki cinta jenis Mawaddah, mahunya selalu berduaan, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak biasa berfikiran lain.
2. Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis Rahmah ini lebih
memperhatikan orang yang dicintainya disbanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meskipun untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta Rahmah adalah cinta antara orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam Al- Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham, yakni
orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologi  kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi ertinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta Mawaddah dan Rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin,dunia akhirat.
3. Cinta Mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga tidak menpedulikan hal-hal lain, cenderung kurang diperhatikan.
Cinta jenis Mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. Cinta Syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, kerinduan dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) biasanya seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tidak menyedari apa yang dilakukan. Al- Qur’an menggunakan terma Syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, isteri pembesar Mesir kepada Nabi Yusuf.
5. Cinta Ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tegas membangunkannya untuk solat, membelanya meskipun salah. Al- Qur’an menyebut terma ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta Ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini khusus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
24:2
“Perempuan yang berzina dan lelaki yang berzina, hendaklah kamu sebat tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali sebat; dan janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan belas kasihan terhadap keduanya dalam menjalankan hukum ugama Allah, jika benar kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat; dan hendaklah disaksikan hukuman siksa yang dikenakan kepada mereka itu oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”.

6. Cinta Shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al- Qur’an menyebut terma ni ketika mengkisahkan
bagaimana Nabi Yusuf  berdoa agar dipisahkan dengan Zulaikha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33).
12:33
Yusuf (merayu kehadrat Allah Taala dengan) berkata: “Wahai Tuhanku! Aku lebih suka kepada penjara dari apa yang perempuan-perempuan itu ajak aku kepadanya. Dan jika Engkau tidak menjauhkan daripadaku tipu daya mereka, mungkin aku akan cenderung kepada mereka, dan aku menjadi dari orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya”.
7. Cinta Syauq (rindu). Terma ini bukan dari Al -Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan Al_Qur’an. Dalam surah Al `Ankabut ayat 5 dikatakan : “bahawa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba”. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb al muhibbi.
8. Cinta Kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif  meskipun sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut A-l Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286).
2:286
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): “Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”.
Jika kita melihat kepada sejumlah kitab tafsir, maka akan ditemukan begitu banyak pendapat para ulama tentang Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah (QS Ar-Rum: 21).
30:21
Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya, bahawa Ia menciptakan untuk kamu (wahai kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya, dan dijadikanNya di antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan (yang menimbulkan kesedaran) bagi orang-orang yang berfikir.
Itulah tiga kondisi yang Allah SWT tanamkan dalam hati setiap manusia normal sebagai salah satu tanda dari kekuasaan-Nya.
Pada umumnya, para ulama menafsirkan rahmah sebagai bentuk kasih sayang yang wujudnya lebih dalam dari sekedar cinta. Ia terwujud dalam sikap suami yang melindungi, mengayomi, dan tidak ingin isterinya mendapat celaka dan gangguan.
Dengan demikian, perasaan pertama yang muncul pada diri seorang suami pada isterinya adalah sakinah (ketenangan) saat berada di sisinya. Kemudian ia melahirkanperasaan cinta, dan pada tahap selanjutnya sikap kasih sayang.
Sikap kasih sayang inilah yang membuat suami isteri tetap akur dan harmonis sampai pada usia senja meski dorongan syahwat dan cinta sudah melemah.
Adapun para ulama berpendapat, bahwa cara untuk mendapatkan sakinahmawaddah, dan rahmatPertama, takwa kepada Allah baik dari sebelum menikah, dalam proses menikah, terlebih lagi sesudah menikah. Kedua, memahami rambu-rambu serta hak dan kewajiban suami isteri. Dan ketiga, berdoa selalu kepada Allah agar diberi sakinah. mawaddah, dan rahmah tadi
Ada juga pendapat yang mengungkapkan tentang makna Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah:
Pertama, Sakinah (ketentraman). Ia bermakna kecenderungan dan kecondongan hati. Artinya seorang lelaki (suami) akan senang dan merasa tenteram jika berada di samping wanita (isterinya).
Kedua, Mawaddah (cinta). Menurut Mujahid maknanya adalah jima (persetubuhan antara suami isteri). Namun, secara umum maknanya adalah kecintaan suami kepada isterinya.
Ketiga, Rahmah (kasih sayang). Ada yang menafsirkannya dengan kelahiran anak, sebagaimana bunyi firman Allah pada surah Maryam ayat 2 dan 7, yang menyebutkan anak sebagai rahmat.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Rujukan : kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin dan taksir Al-Quran.

Tuesday, 24 July 2012

Amalan tidur SUNNAH RASULULLAH



Berapa jamkah yang diperlukan untuk tidur setiap malam? Nabi tidak menyebutkan kadar masanya secara khusus. Baginda sekadar menyebutkan:
“Hendaklah salah seorang di antara kamu bersembahyang ketika dirinya cergas.”(Bukhari-Muslim)

Dan di dalam riwayat yang lain, Baginda bersabda:
“Hendaklah kamu tidur sehingga hilang rasa mengantuk.” (Bukhari-Muslim)
Ini menunjukkan bahawa kadar masanya berbeza di antara seorang dengan seorang yang lain. Yang penting ialah tidur yang menghilangkan rasa mengantuk dan menghasilkan kecergasan. Pakar-pakar tidur telah bersetuju bahawa keperluan tidur tidak sama bagi setiap orang. Tidur yang optima ialah kadar yang tidak mendatangkan rasa mengantuk ketika sedang memberikan tumpuan kepada sesuatu. Bagi sesetengah orang, kadar optimanya ialah 5-6 jam setiap malam. Namun biasanya bagi yang dewasa ialah 7-8 jam. (Michelle Moore: ‘Catching Those ZZZZ’s’)
Beberapa hadis Nabi telah meriwayatkan tentang cara tidur yang baik dan keji yang perlu diambilkira oleh seseorang:
“Nabi telah melihat seorang lelaki tidur sambil meniarap, lantas Bagindapun bersabda: Inilah cara berbaring yang dibenci Allah.” (Tarmizi)
“Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu hendaklah kamu mengambil wuduk seperti wuduk untuk bersembahyang. Kemudian baringlah di sebelah kanan.” (Bukhari-Muslim)
Berkata ‘Abbad ibn Tamim:
“Aku melihat Rasulullah di dalam masjid tidur menelentang sambil menyilangkan kaki Baginda.” (Bukhari-Muslim)

Ibn Qaiyim telah merumuskan bahawa Nabi tidak tidur dalam kekenyangan. Baginda berbaring berlapikkan bantal, mengiring ke sebelah kanan dalam keadaan berzikir kepada Allah, sehingga tidur.(At-Thib An-Nabawi oleh Ibn Qaiyim hal. 297) Dapat disimpulkan bahawa Nabi suka tidur mengiring ke sebelah kanan dan kadangkala secara menelentang. Baginda tidur berlapikkan bantal yang sesuai dan membenci tidur secara meniarap. Dalam semua keadaan, zikir tidak pernah Baginda lupakan. Sekali lagi sains terpaksa akur tentang kebaikan cara tidur yang diamalkan Nabi ini.
Saintis-saintis telah mendapati bahawa cara berbaring ketika tidur (sleeping postures) boleh memberi kesan kepada kesihatan. Untuk merihatkan badan di samping menjaga kesihatan tulang leher (cervical spine), pakar-pakar perubatan mencadangkan dua kedudukan ketika tidur:
  1. Mengiring ke lembung dengan meluruskan tulang belakang atau
  2. Menelentang di belakang dengan muka dan badan mengadap ke atas dengan menjaga bengkokan tulang leher.
(Intermountain Spine Institute (1999); ‘Spine Self Care’) Kedua-dua cara ini akan mencegah tulang leher daripada terseliuh (subluxation or mis-alignment of the neck). Di samping itu, dengan berlapikkan bantal yang sesuai ketika tidur, sakit leher, sakit belakang, tekanan saraf (pinched nerves) dan kerosakan kepada tulang belakang (wear of vertebrae and spinal column) akan dapat dicegah. Meniarap merupakan cara tidur yang boleh menimbulkan tekanan ke atas belakang dan leher seseorang. Tidur begini boleh menyebabkan serangan sakit urat saraf dan otot. (Spine Self Care; Ibid)
Kesimpulannya. Ajaran Nabi tentang tidur, samada yang berkaitan dengan kepentingannya, tidur tengaharinya, cara berbaring dan lain-lainnya, adalah begitu saintifik sekali. Kajian kontemporari telah membuktikan tentang semua ini. Ini menunjukan bahawa ajaran Nabi adalah suatu ajaran yang seimbang yang boleh membawa manusia kepada keunggulan.
Wallahualam

PESAN IMAM GHAZALI KEPADA ANAK PEREMPUANNYA




Pesanan IMAM GHAZALI kepada anak perempuannya pada hari perkahwinannya:

ANAKKU!

Engkau sekarang akan berpindah dari rumah tempat engkau dibesarkan. Dan akan berada di tempat tidur yang engkau tidak engkau kenal. Dan rakan hidup yang engkau tidak biasa dengannya. Itulah suamimu..

Jadikanlah dirimu ibarat seorang khadam kepadanya. Nescaya dia pula akan menjadi khadam kepadamu. Jangan engkau memaksa-maksa apabila engkau meminta sesuatu daripadanya. Itu akan membuatkan dia berasa benci kepadamu. Jangan pula engkau menjauhkan diri, nescaya dia akan melupakan engkau. Dan kalau dia pula menjauhkan diri secara marah kerana sesuatu sebab yang tertentu. Maka yang eloknya jauhkanlah dirimu daripadanya semasa marah.

Peliharalah hidung, telinga dan matanya…Janganlah membiarkan dia menghidu sesuatu daripadamu melainkan yang harum. Janganlah membiarkan dia mendengar melainkan perkataan yang baik. Dan janganlah membiarkan dia melihat sesuatu daripadamu melainkan yang cantik belaka.

8 TANGGUNGJAWAB SUAMI KEPADA ISTERI


Diharap artikel ini dapat membimbing para suami yang ingin memperoleh kebahagiaan disamping mendapat keberkatan dari Allah. Insya-Allah…

_ _ _ _ _ _ _ _

8 Tanggungjawab suami kepada isteri adalah: 

1. Mengadakan walimah

Walimah atau kenduri kahwin adalah untuk menghebahkan perkahwinan kepada umum, agar tak timbul fitnah. Rasulullah memerintahkan agar dibuat kenduri perkahwinan walaupun hanya dengan seekor kambing.

2. Berakhlak baik dengan isteri

Walaupun isteri wajib dengar cakap suami tetapi bukan bermakna suami boleh memberi perintah secara sesuka hati. Rasulullah memerintahkan agar isteri digauli dengan lemah lembut, dan suami hendaklah hormat isterinya. Jika berlaku sebarang kesalahan, tegur dengan lembut, bincang sama-sama. Jangan aibkan isteri atau memarahi secara membuta tuli.

3. Meraikan isteri

Suami tunjukkan rasa gembira bila bersama isterinya. Layan isteri baik-baik. Tidak perlu bagi kemewahan, cukuplah dengan kata-kata yang baik, perbuatan yang baik.

4. Cemburu, tetapi jangan cemburu buta

Cemburu adalah sifat yang dikehendaki dalam perhubungan, dan salah satu ciri-ciri pasangan yang baik adalah berperasaan cemburu. Tetapi cemburu biarlah bertempat. Jangan sampai terlalu cemburu hingga menimbulkan prasangka.
Sifat cemburu seorang suami hendaklah ditunjukkan dengan menjaga dan melindungi isterinya, memerintahkan isterinya berpakaian elok-elok dan menutup aurat, serta melarang isteri ke tempat-tempat maksiat.

5. Sederhana dalam memberi nafkah

Maksudnya tidak terlalu kedekut dan tidak terlalu boros. Berpada-padalah. Tidak salah belikan pakaian cantik bila isteri minta, tetapi biarlah mengikut lunas-lunas syarak dan janganlah membazir kerana membazir itu amalan syaitan.

6. Menggauli isteri dengan sebaik-baik adab

Menggauli di sini maksudnya hubungan suami isteri mestilah mengikut adab. Kekerapan hubungan seks juga harus dijaga, sebagaimana saranan Rasulullah, selang 4 hari sekali adalah yang paling sederhana.

7. Tidak membuka rahsia suami-isteri

Rasulullah bersabda bahawa satu perbuatan yang sangat tercela ialah lelaki yang menyebarkan rahsia hubungan bersama isterinya kepada orang lain. Hubungan suami-isteri adalah rahsia peribadi kehidupan rumahtangga yang perlu dipelihara dan juga melibatkan soal maruah. Rahsia dan keaiban isteri adalah tanggungjawab suami untuk menjaganya.

8. Setia

Semua pasangan perlukan kesetiaan. Ini amat penting untuk menjaga keharmonian rumahtangga sehingga ke akhir hayat. Hubungan yang jujur dan ikhlas amat disukai oleh Allah.

6 SOALAN IMAM GHAZALI KEPADA ANAK MURIDNYA

Suatu hari, Imam Al Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu
Imam Al Ghazali bertanya kepada mereka.


Pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri
kita di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawab..
orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. 
Imam Ghazali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi
yang paling dekat dengan kita adalah "Mati". Sebab itu sudah janji
Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Al- Imran 185)

Lalu Imam Ghazali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling
jauh dari diri kita di dunia ini?".

Murid -muridnya ada yang menjawab negara China, bulan, matahari, dan
bintang-bintang. Lalu Imam Ghazali menjelaskan bahwa semua jawapan
yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah masa
lalu. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak boleh
kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan
hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran
Agama.

Lalu Imam Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang
paling besar di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua
jawapan itu benar kata Imam Ghazali. Tapi yang paling besar dari yang
ada di dunia ini adalah"Nafsu" (Al- A'Raf 179). Maka kita harus hati-
hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".

Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawapan itu memang benar,
kata Imam Ghazali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH"
(Al- Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang,gunung, dan malaikat semua
tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah
(pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi
permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka
kerana ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".

Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu
benar kata Imam Ghazali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah
meninggalkan Solat. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan solat, gara-
gara urusan dunia kita tinggalkan solat.

Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia
ini?".

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam
Ghazali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia". Kerana
melalui lidah, Manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai
perasaan saudaranya sendiri.